Senin, 18 Mei 2009

bandung yang harus jadi kota hujan

hujan adalah kumpulan air yang turun dari langit yang telah lama terkumpul di atas. entah air itu air minum yang tumpah dijalan, entah itu air comberan, entah itu air sungai pokoknya air itu terkumpul diatas dan turun menjadi hujan.

sebenarnya saya bukan ingin membahas teori terjadinya hujan, sebenarnya saya hanya ingin menceritakan kejadian saya ketika pulang dari sekolah saja. tapi saya tidak tahu mengapa jadi membahas terjadi hujan.ah sudah lah, mungkin itu kesalahan saya. sudah jangan dibaca lagi tulisan ini, karena ga nyambung sama yang diatas.

siang itu, tepatnya jam dua siang. saya melihat keluar jendela. dan oh ternyata langit sangat tidak bersahabat. dan saya hanya bergumam "nanti juga cerah lah, SANTAI".eh tapi tak lama kemudian ucapan saya TIDAK terwujud. tiba tiba langit menangis begitu dahsyat. ini pertanda buruk bagi saya yang akan pergi ke tempat les. saya berucap di dalam bibir saya "ya tuhan, saya lapar belum makan dari tadi siang. jangan buat perut saya masuk angin gara gara hujan ini. AMIN". saya tunggu 15 menit eh ternyata langit masih menangis melihat wajah saya yang terlalu buruk rupa. tapi tak apa lah langit menangis melihat wajah saya. yang penting orang yang membutuhkan air senang karena telah dikirim air oleh Yang Maha Kuasa diatas. jam sudah menunjukan jam 15.00. wah mampus ini, udah ga bakal les kalo gini jadinya. yaudah yang penting saya tidak basah terkena air mata langit. eh tapi tak lama kemudian sesosok makhluk tinggi nan kurus menyampiri bocah tak berdaya yang sedang duduk di tangga menanti langit berhenti menangis. eh si cungkring bilang "dik anterin pulang lah, hujan euy" terus saya bilang "eh dry, ini teh masih hujan. bentaran lagi lah" eh taunya langit memihak sama si cungkring. tak lama kemudian langit tak lagi menangis. untung saja

saya langsung menggerakkan itu yang namanya gas sampai kecepatan sekitar 20KM per jam. alhasil ketika sampai di rumah andry nan cungkring. sweater saya yang berwarna hitam kering berubah menjadi hitam basah karena terkena air hujan atau tepatnya GERIMIS. sebenernya saya mau langsung CAW dari rumah si cungkring andry. tapi, lagi lagi saya tidak beruntung. TERNYATA HUJAN LAGI SAUDARA SAUDARA. yah mau diapa kata. saya berteduh dulu dirumah si cungkring andry.

dirumahnya saya hanya duduk terdiam dikamarnya sampai dia memencet tombol untuk menyalakan komputernya. lalu tak lama kemudian ada bunyi "tuuut" apakah itu yang berbunyi ? oh ternyata komputer andry sudah menyala-nyala seperti api. lalu dia klik itu icon Battle realms. dia suruh saya pencet itu mouse dan keyboard untuk main BR atau Battle Realms. tapi apa karena saya memang tidak punya bakat untuk bermain game. ya apa buat boleh kalah lah saya dalam permainan itu.

saya sudah semakin gelisah, kenapa saya gelisah ? saya periksa celana, ternyata masih ada kolor saya menempel disitu. ternyata bukan karena itu saya gelisah. tapi karena HARI SUDAH SEMAKIN GELAP TAPI MASIH TETAP HUJAN. ah celakanya lagi saya benar benar lupa itu barang tidak saya masukan ke dalam bagasi motor kesayangan saya. si mio soul berwarna hitam yang sudah agak pudar warna putihnya. tapi sepertinya motor saya tak pernah ada warna putihnya. ah sudah lah tak usah kita bahas lagi

tapi itu barang saya lupa bawa, jadi mau tak mau harus mau saya harus membawa motor TANPA JAS HUJAN BERWARNA PINK YANG DIBELIKAN OLEH SANG MAMA DI GIANT PASTEUR BANDUNG. ah sudah lah, hari ini saya harus menerjang hujan tanpa jas hujan itu. menerjang ANTAPANI-KOPO sambil HUJAN tanpa JAS HUJAN. sudah basah saya dibuatnya, baru saja saya sampai di daerah gatot subroto. hujan SEMAKIN besar dan sialnya lagi daerah itu dibuat macet oleh para pengendara mobil. sungguh aneh, mengapa mobil selalu membuat pengendara motor menderita. oh semoga lampu merah cepat menjadi warna hijau. ah memang, tak lama kemudian lampu merah berubah menjadi warna hijau. saya tarik saja itu yang namanya gas dari stang motor dan saya berhasil melewati lampu merah dengan jaket dan celana yang basah kuyup oleh langit yang menangis melihat wajah saya.

ah sudah lah, sudah cukup saya menceritakan kesialan saya ketika pulang. ketika saya sudah sampai di daerah tega-lega sungguh indah sekali matahari sore yang muncul dibalik awan. oh sungguh ingin sekali saya untuk bersantai sambil minum kopo dan baca koran, ah tapi saya ingat. saya sedang membawa motor, mana bisa saya seperti itu ditengah jalan. bisa-bisa saya MATI terlindas mobil yang berwara-wiri dijalan raya. ah sungguh indah bandung saat itu. bandung yang baru saja selesai hujan. sungguh paduan warna yang bagus. ah ternyata sudah lampu hijau, sambil dijalan saya berkata didalam hati. SEHARUSNYA BANDUNG JADI KOTA HUJAN YA, BUKAN KOTA KEMBANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar